DEMI KEBERLANGSUNGAN BLOG INI,
HARAP ANDA MENGKLIK Salah Satu Iklan DIBAWAH INI, 
DENGAN BEGITU ANDA TELAH IKUT MEMBANTU BLOG INI..
Anda tidak akan kehilangan halaman ini karena iklan akan terbuka di TAB baru..

Sunday, January 8, 2012

Perlombaan Panjat Pohon Kelapa

Seminggu lagi adalah hari Panen didesa Ublek-Ublek, nama desa ini aneh yah, seaneh penduduknya, seperti Yoana, Yuli, Lisa, Iham dan Oku, aku tidak aneh karena aku pendatang didesa ini. Sebenarnya aku pindah didesa ini karena selalu dikejar-kejar penggemar aku yang fanatik sekali, oh ya.. aku adalah bintang ‘film panas’, yaitu setiap adegan aku selalu kebagian peran duduk diatas kompor, huh… sampai gosong neh pa***t. Untuk menghindari fans aku yang fanatik aku pindah ke desa cuek bebek, eh disana aku dikejar-kejar hantu, akhirnya aku pindah di desa Ublek-Ublek ini, semoga saja didesa ini aku tidak dikejar-kejar hutang, tapi aku takut dengan remaja disini. 

Seremm… tapi keliatannya mereka baik, walaupun wajahya konyol semua.“Pokoknya aku harus menang dalam acara lomba panjat pohon kelapa nanti..” Kata Yoana kepada Yuli. Yuli cuek aja, ia terus mengamplas bibirnya dengan kertas pasir. “Woi… dukung aku dunk..” Kata Yoana. “Eh… gak sopan… mau aku marahi kamu sekeluarga sekalian sama tetangga kamu ditambah lagi hewan peliharaan kamu.” Kata Yuli Sewot. “Kamu apa gak ngeliat aku sedang melancipkan bibir aku agar terlihat seksi” Lanjut Yuli Lagi. “Kamu dah keliatan seksi kok, bibir kamu kayak bambu runcing, seandainya kamu hidup di jaman peperangan dulu, pasti Belanda takut sama bibir kami.” kata Yoana. “So pastilah, thanks ya kamu memujiku” Kata Yuli dengan wajah meronah merah kehijau-hijauan. 

Pada saat mereka asik ngobrol Lisa datang dengan senyum yang sangat manis, senyum tongos yang menggoda. “Eh.. ada pa ini…” Kata Lisa denngan centil yang dibuat-buat. “Neh, Yoana mau ikut perlombaan panjat pohon kelapa di hari panen nanti” Kata Yuli. “Ya.. dia pasti menanglah, Yul, diakan ikut perkumpulan orang utan Sedunia, eh.. malah dia mau diangkat jadi ketuanya.” Kata Lisa sambil mengaruk giginya yang gatal. “Ah.. lo bisa aja. Lis… eh gimana, perlombaan miss tongos minggu lalau, aku denger kamu jadi juaranya, selamat ya,” Kata Yoana. “Terima kasih, aku pemenangnya, besok aku berencana mau nato gigi aku, ada yang mau nemeni gak?” Kata Lisa. “Aku gak bisa… aku mau mencukur bulu kaki” Kata Yoana. “Aku juga gak bisa… aku mau menggreda bibir aku biar lebih runcing dikit” Yuli menimpali. Pada saat asik-asiknnya ngobrol Oku dan Ilham datang. “Hai… bro… dari mana aja di kok kotor banget.” Kata Yoana sambil manjat dinding, kayak cicak. “Baru mancing biawak neh… eh.. malah Ilham yang kepancing.

Oh ya.. gimana persiapan perlombaannya.” Lanjut Oku. “Wah.. seru bro… aku dah latihan abis-abisan, semalam manjat tower telpon dibelakang rumah, trus, manjat jemuran tetangga yang terakhir aku udah manjat kek Poniman, yah… jadinya aku kena tabok ma cucunya, tapi kalau nanti ada kesempatan pasti aku panjat cucunya” Kata Yoana bersemangat. “Eh Ilham… temeni aku donk besok, nato gigi…, orang ini pada sombong semua pada sibuk” Kata Lisa manja sambil tanggannya mengelayut di leher Ilham yang penuh kudis. “Oh ya.. yauda besok aku temani kami, aku antar kamu pake odong-odong kesayangannku ya.” Kata Ilham dengan senyum simpul. “Ye… sok romantis, huek….” Kata Yuli sambil muntah sumbuh kompor dan kain pel. “Ye… loe tuh sirik banget.. Loh tuh pacara sama Oku, daripada pacaran sama Oku mending pacaran sama gagang sapu aja…” Kata Lisa mencibir. “Apa..??? Neh rasakan… ciat” Yuli melembar bibirnya kearah bokong Lisa, dan bibir itu nancap di bokong Lisa.
“Aduh… Kurang ajar bibir lincip kamu tuh beracun, neh rasakan pembalasanku, ciat…!!!!” Lisa melempar gigi tongosnya kearah Yuli, tapi mengenai bokong Oku. “Eh.. apa-apan ini, ambil gigi tongos mu Lisa.” Bentak Oku karena merasakan kesakitan, tapi sebelum Lisa mengambil giginya, Oku melemparkan sesuatu kerah Lisa. “Eh jangan ngelembar kuping kearah pacar aku dunk…. Mau cari brantam lo bro. neh pembalasan ku, Ciat….” Kata Ilham sambil melembarkan bokongnya kerah Oku tapi terkena Yoana. “Wew…. Aku kok jadi sasaran juga, mau maen lempar-lemparan neh rasakan, ciat….!!! Yoana melempar kepalanya kerah Ilham dan mengenai jidat Ilham. “Sudah-sudah apa-apan ini… jangan berkelahi, udah pasang lagi onderdil kalian…” Kataku menenangkan. Akhirnya perlombaan itu tiba, Yoana tidak terkejut melihat pesaingnya adalah, mongki Pak Rahmat yang sudah terkenal memanjat, orang utannya Pak Sobirin, yang udah sepuluh kali memenangkan perlombaan panjat pohon kelapa dan gorilanya Bu Isnar yang terkenal menumbangkan apa saja. “He.. Yoana kamu tidak mungkin mengalahkan aku” Kata Mongki Pak Rahmat sambil garuk-garuk….

“Siapa takut…” Kata Yoana sambil menjulurkan lidahnya. Mongki Pak Rahmat ketakutan karena lidah Yoana bercabang dua. “Eh.. Yoana jangan sombonglah mentang-mentang lidahmu bercabang dua, kamu tetap tidak bisa mengalahkan aku,” Kata orang utannya Pak Sobirin. “Kamu jangan sombong, mentang-mentang kamu berbulu ya?” Yoana Sewot. “Kalau Cuma bulu aku juga punya banyak dikakiku…” Yoana menunjukan kakinya yang penuh bulu. “Apa kau gorila…..?? Yoana langsung membentak gorila bu Isnar yang akan ikut bicara, gorila itu ketakutan karena kalah garang dengan Yoana.

Tiba-tiba hujan deras, petir menymbar-nyambar, gemuruh menggelegar, dan pertandingan panjat pohon kelapa dibatalkan, karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mendengar Pak RT membatalkan pertandingan itu Yoana Sewot bukan main. Ia berlari ke sebuah pohon kelapa yang akan digunakan sebagai perlombaan, dicabutnya pohon kelapa itu dan dilemparkan kearah Pak RT. Akhirnya Pak RT mengalami patah tulang dan dirawat. Anehnya Bu RT sangat bersyukur dengan kejadian ini karena ia bisa berduaan dengan Oku selama Pak RT dirawat.

Yuli datang menenangkan Yoana malam itu. “Sudahlah Yo… walaupun kamu belum bertanding kami yakin kok pasti kami pemenangnya, eh.. apa pendapatmu dengan pita bibirku ini…?” Yuli menunjukan pita baru yang dipasang dibibirnya, bibir bagian bawah diikat dengan pita warnah kuning dan bibir bagian atas diikat dengan pita warna hitam, sangat seksi bagi Yuli. “Bagus… tapi, bagaimana caranya kamu makan….? Tanya Yoana Bingung. “Aku isap aja dari idung…” Jawab Yuli Polos.

Ditempat lain Lisa dan Ilham sedang berduaan. “Yang….” Panggil Ilham pada Lisa sambil mengelap ingusnya yang keluar masuk. Mereka berduaan duduk dibawah bohon bambu yang ada dibelakang rumah Lisa. “Ada apa sayang…” Kata Lisa. Sambil memegangi giginya karena terasa ngilu sehabis ditato. “Tato digigimu bagus… itu gambar tikus ya…?” Tanya Ilham, kali ini Ia tidak mengelap ingusnya, melainkan sambil ngupil. “Eh iya…. Aku suka tikus… aku lebih suka memelihara tikus daripada kucing, tikus itu seksi bagiku… aku suka sama kamu karena kamu mirip tikus… jangan marah loh, kamu tuh tikus yang perkasa….” Kata Lisa, sambil membenarkan giginya yang hampir copot. “Ah kamu selalu pandai memujiku” Kata Ilham, kali ini ia berbicara sambil menaikan celananya yang kedodoran. “Sayang besok kalau jalan-jalan gini jangan pake sarung lagi donk…?” Kata Lisa pada Ilham. “Heheh…” Kata Ilham sambil ngences.

“Woi… jangan curang dunk….” Kata Oku pada biawak dirawa-rawa belakang rumanya. Oku memang mempunyai banyak sekali peliaraan Biawak. Baginya Biwak-biawak itu adalah segalah-galahnya, tidak ada yang beranai mengganggunya ketika ia sedang bermain dengan biawak-biawak kesayanggannya. “Kamu yang curang, masak kamu godain pacar aku…” Kata biawak jantan. “Ah… sesekali bro…. sama teman kok gitu sih?” Kata Oku membela diri. “Ayo sekali lagi, kita tahan-tahanan menyelam didalam lumpur…” Kata Oku. “Ayok…” Biawak-biawak itu menyanggupinya… Dan Oku menjadi pemenangnya. Itulah kedekatan Oku dengan biawak-biawak kesayangganya, sangat luar biasa dan kita harus mencontohnya.

Akhirnya pertandingan panjat pohon kelapa dimulai. Yuli, Lisa, Ilham dan Oku bersemangat memberikan dukungan pada Yoana. “Ayo… Yo… kamu pasti bisa, gunakan kaki cicakmu, menempel didinding…” Kata Yuli sambil membenarkan bibir bagian atas dan bagian bawahnya yang saling melilit. “Terus… Yo…., kamu pasti bisa, kamu lebih hebat dari monkinya pak Rahmat.” Kata Lisa, sambil terus memeganggi giginya yang masih terasa ngilu karena baru ditato. “Ayo… Yo… kamu pasti bisa, kamu kan jagonya ngesot diatas pohon” Kata Ilham dengan ingus bercucuran. “Ayo… Yo… kamu pasti bisa, kalau kamu menang pasti akan aku gorengkan daging biawak…” Kata Oku sambil menahan kesakitan, karena kakinya digigit biawak, dia lupa kalau tadi dia datang kepertandingan itu dengan Biawak sahabat karibnya.

Akhirnya pertandingan itu dimenangkan Oleh Yoana. Mongki Pak Rahmat Sock dan bunuh diri karena terkalahkan Oleh Yoana, Orang Utannya Pak Sobirin pun sangat sedih, ia bersumpah tidak akan lagi memanjat seumur hidupnya. Sedangkan Gorila bu Ismar memilih pulang kehutan dan hidup rukun dengan keluarganya.

1 comments:

Ipoel Maseter said...

Heheheh..... cerita aku muncul disini, thanks udah di share....

Post a Comment

 
© Copyright 2035 Kumpulan Humor
Theme by Yusuf Fikri